How to achieve a better career
Dalam keramaian biasanya kita merasakan suara yang lebih berisik daripada di tempat yang "normal", entah itu di pasar, terminal bis, jalan raya, juga di mall. Ada sebagian orang yang sulit mencari tempat sepi di sebuah kota, apalagi di metropolitan seperti Jakarta.
Polusi suara sering tidak disadari bahayanya untuk perasaan dan hati manusia. Karena itu mencari tempat yang lebih tenang selalu menjadi dambaan penghuni kota besar.
Kebisingan tidak selalu datang dari suara kendaraan bermotor atau ramainya orang berbicara satu sama lain. Suasana hati kita sering terasa gaduh karena pikiran kita sendiri. Mungkin karena cemas, takut, penuh ambisi dan ada banyak keinginan yang ingin diwujudkan, apalagi jika belum ada yang tercapai.
Sepertinya orang dekat kita mendesak kita untuk tampil dan memiliki sesuatu dari materi sampai kekuasaan yang besar. Semua itu membuat jiwa resah dan gelisah, cemas tidak karuan.
Karena keinginan yang "harus" dipenuhi secepatnya dan melupakan kebutuhan yang sesungguhnya yaitu ketenangan sejati membuat hati manusia selalu terasa bising, bahkan di tempat sunyi.
Sesungguhnya manusia telah dibekali akal budi, bahkan sebelum agama dan aliran kepercayaan lahir di bumi. Pikiran adalah alat utama untuk mengendalikan ucapan, perkataan dan perbuatan. Selain pikiran Kita boleh menambahkan kesadaran yang ada di hati.
Pada sebuah literatur agung yang terbit ribuan tahun lalu, yaitu di Bhagavad Gita tertulis sloka sebagai berikut:
bandhur ātmātmanas tasya
yenātmaivātmanā jitaḥ anātmanas tu śatrutve vartetātmaiva śatru-vat (Bhagavad Gita 6.6)
Artinya adalah:
“Orang yang sudah menaklukkan pikirannya, pikiran itu menjadi temannya yang paling baik; tetapi orang yang tidak menaklukkan pikirannya, pikiran menjadi musuhnya yang paling jahat.”
Pikiran manusia diibaratkan bagai kereta kuda yang ditarik oleh 4 ekor kuda perkasa. Akal budi seharusnya menjadi Sais atau Kusir yang mampu mengendalikan pikiran itu, sehingga bisa mengendalikan ucapan dan perbuatan.
Emosi dan ambisi mudah membuat manusia lekas marah, sombong, merasa lebih pintar daripada orang lain. Biasanya orang seperti ini juga sangat mudah mengkritik sebuah kebijakan tanpa solusi sedikitpun. Jika kritik tanpa data dan fakta, maka dengan mudah dia "ngeles" atau minta maaf, namun dengan embel-embel. Orang seperti ini semakin banyak, bahkan dengan sadar memaksimalkan media sosial. Jika perlu dibuat drama plus hoax.
Kalau anda terganggu dengan semua kebisingan duniawi, apalagi anda masih "normal" dan tidak ingin "bergabung" dengan komunitas abu-abu, maka anda bisa melakukan hal terbaik, yaitu belajar "Menyepi Di Keramaian"
Untuk itu anda tidak perlu harus menjadi seorang Yogi atau mengikuti seminar yang diselenggarakan oleh motivator terkenal yang harus anda bayar mahal. Anda hanya perlu melakukan refleksi diri dengan jujur.
Buatlah catatan yang memisahkan antara kebutuhan dan keinginan. Mulailah menjauhi kelompok tertentu yang mencuci otak anda dengan tujuan besar, namun ternyata itu mengarah pada radikalisme, rasisme, korupsi, dan mengajak anda untuk membenci kelompok lain karena alasan politik dan telah dibungkus rapi dengan idealisme yang sudah anda ketahui sebenarnya tidak sesuai dengan budaya bangsa Indonesia.
Kata orang penyesalan selalu datang belakangan, sebab kalau datang di awal artinya pendaftaran. Itu memang terdengar lucu, namun jangan sampai anda tergolong orang yang mengalami penyesalan karena ikut ambisi pribadi yang buruk atau ambisi kelompok tertentu yang sebenarnya akan menyesatkan diri anda, bahkan orang-orang yang anda cintai.
Mulailah mencoba untuk meditasi singkat seperti lima menit, bahkan tiga menit di tempat ramai ketika anda sedang menunggu di sebuah lobby, food court, cafe atau tempat ramai lainnya tanpa harus pergi ke hutan, gunung tinggi atau danau Toba yang anda inginkan selama ini.
Di tempat bising pun, juga di rumah anda bisa meditasi sejenak, sampai akhirnya anda bisa meditasi lebih lama dari itu. Latihan rutin akan membuat anda lebih sempurna. Mulailah langkah pertama anda dengan memejamkan mata dan mengosongkan pikiran anda terlebih dahulu.
Anda bisa belajar meditasi singkat dengan menggunakan irama musik pada video berikut ini.
Kalau anda berani mengambil keputusan bijak sejak hari ini, anda akan mampu "Menyepi Dalam Keramaian". Momen bekerja di rumah dan #socialdistancing yang terjadi saat ini adalah kesempatan terbaik untuk memulainya. Video meditasi atau relaxing music bisa anda temukan dengan mudah.
Apabila artikel ini berguna untuk anda pribadi, pastikan untuk membaginya untuk keluarga, para sahabat dan siapa saja yang terhubung dengan media sosial anda.
0 Comments
Leave a Reply. |
Archives
March 2020
Categories |